🍺 Bolehkah Pupuk Hantu Dicampur Pestisida

Curacron500 EC vs Decis 25 EC/ Perbedaan CURACRON vs DECIS. Pestisida - Curacron 500 EC dan Decis 25 EC merupakan dua merk insektisida yang cukup dikenal dan digunakan petani.. Decis dan curacron adalah insektisida kontak dan lambung yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman, seperti ulat, lalat buah, kutu loncat, hama perusak daun dan hama serangga lainnya. Kehalusan(kadar Mesh) juga menentukan cepatnya serapan air kedalam tanah. PEMUPUKAN PADI SAWAH. Secara umum rekomendasi pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250 kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya adalah 100-150 kg urea dan 300 kg NPK. Meningkatkanhasil dan kualitas Panen. Bolehkah Pupuk Organik Dicampur Pupuk Kimiaini Dia. Phonska Oca Pt Petrokimia Gresik Patokan yang sering dipakai adalah 50 dosis pupuk kimia diganti dengan sejumlah pupuk organik. Bolekah pupuk organik dicampur obat kimia. Dengan penggunaan pupuk organik hayati maka keberlangsungan kesuburan lahan petanian di masa depan dapat terjaga dengan baik ujar [] Hindaripencampuran Zat anti hama / pestisida dengan Pupuk Hormon Hantu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Apabila Solo / tank penyemprotan yang digunakan bekas penyemprotan zat anti hama / pestisida maka, cuci sebersih mungkin tank / solo sebelum digunakan untuk penyemprotan Hantu. Dalampraktik budidaya, petani sering mencampur insektisida profenofos dengan pupuk daun dan fungisida dalam satu kali aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah aplikasi insektisida profenofos yang dicampur dengan bahan kimia lain (pupuk daun dan fungisida) lebih rendah daripada aplikasi insektisida profenos tanpa campuran Caramencampur Produk Jimmy Hantu dengan insektisida maupun fungisida. #jimmyhantu#toxedown#tanamanjagung#zptratubiogen#jagotani#pocijoroyoroyo#petaniberdasi Salahsatu keluhan para petani terhadap pupuk organik cair adalah: ketika dicampurkan dengan pestisida, baik itu berupa fungisida, insektisida, herbisida, dl 1 Jangan mencampur pestisida yang segolongan, misal jangan mencampur pestisida Dithane dengan Antila atau Victory, karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu mankozeb sehingga akan boros biaya. Selain itu efektifitasnya tidak bertambah alias 1+1=1. Selain boros, mencampur pestisida segolongan beresiko terjadinya reaksi. Fungsihormon Hantu adalah mendukung pertumbuhan dan kualitas tanaman sehingga hasil panen meningkat tinggi. Hantu campur pestisida aplikasi bisa pada fase vegetatif dan generatif. Cara membuat pupuk Hantu sudah menerapkan standart mutu terbaik dan terdaftar pada Kementerian Pertanian sehingga aman bagi semua. oIipY. – Pupuk hantu merupakan pupuk cair organik yang bahannya setabil dan tepat untuk kebutuhan tanaman. Kualitas yang dihasilkan tentu banyak sekali membantu untuk mendorong tanaman tumbuh dan berbuah lebat. Kandungan hormon pengatur tumbuh memiliki kandungan 17 asam amino dan nutrisi vitamin A, D, E, K kompleks. Namun untuk pembuatanya sekarang dibatasi anda bisa memberikan kandungan yang memiliki unsur seperti di bawah ini. KANDUNGAN Hormon GA3, GA5, GA7, AUKSIN IAA, Kinetin, Zeatin Hara Makro/ Mikro C-Organik, N, P, K, Na, Mg, Cu, Fe, Mn, Zn, Co, Cd, Pb. 17 Asam Amino Asam Aspartat, Asam Glutamat, Serin, Glisin, Histidin, Arginin, Threonin, Alanin, Prolin, Tirosin, Valin, Methionin, Sistin, Isoleusin, Leusin, Phenilalanin, Lisin. Produk pupuk hantu yang ada dipasaran yang saya tahun, memiliki ZPT asam gibberelin, GA-3, GA-5, GA-7, auksin, sitokinin Kinetin, zeatin plus 17 ASAM AMINO, dan NUTRISI lengkap. Pupuk hantu merupakan pupuk cair yang dibuat hampir seperti halnya em4, penyesuaian ini memiliki hak cipta, mungkin saya tidak bisa membagikan untuk caranya yang lebih jelas. Namun ada cara untuk kita buat seperti menembus atau membuat komposisi yang hampir sama. Kita lihat kegunaan yang bisa dilakukan oleh pupuk hantu Daun jadi lebat, keras, padat, lebar, tebal, berisi, dan mengkilap. muncul warna aslinya dan tidak mudah rontok Batang mempercepat perkembangan batang dalam melakukan pembelahan sel, sehingga cepat besar, kokoh, dan berurat. Bunga bunga akan cepat keluar, kuncup di setiap pori pembungaan dan tidak mudah gugur. Buah mempercepat putik bunga jadi buah. Buah jadi lebih padat, besar, dan berisi. Buah semakin lezat dan beraroma. Akar mempercepat pertumbuhan akar baru dan kokoh. Halnya dengan pupuk cair lainnya kandungannya tidak jauh berbeda, pupuk cair pada dasarnya bisa menumbuhkan tanaman misalnya Cara membuat pupuk organik cair untuk padi melimpah Bahan Masukan Pupuk Hidroponik Dan Setandar Komposisi Cara Pemakaian ZPT HANTU dan NPK JAGOTANI 1. Sayur-Mayur misal tomat, terong, gambas, buncis, cabai, bawang, kacang panjang, seledri, dll dosis 2 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 10 hari cara semprot dikabutkan mist spray atau fogging 2. Buah Batang Merambat misal anggur, berry, semangka, melon, mentimun, dll dosis 2 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 10 hari di bulan pertama, tiap 20 hari pada bulan selanjutnya cara semprot dikabutkan mist spray atau fogging 3. Buah Batang Keras misal rambutan, jambu, jeruk, duren, belimbing, mangga, apel, dll dosis 5 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 15 hari di bulan pertama, tiap 20 hari pada bulan selanjutnya cara 1 semprot dikabutkan mist spray atau fogging, 2 lukai batang tanaman hingga kambium lalu kuaskan pupuknya 4. Palawija, Padi, Umbi misal kacang hijau, kedelai, padi, jagung, ubi jalar, singkong, kacang tanah, dll dosis 2 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 10 hari di bulan pertama, tiap 20 hari pada bulan selanjutnya cara semprot pengkabutan untuk padi selama berbunga hingga selesai atau bulir padi merunduk jangan disemprot. kalau setelah selesai berbunga, baru disemprot lagi. 5. Tanaman Hias misal untuk semua jenis tanaman hias dosis 2 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 10 hari cara 1 semprot dikabutkan mist spray atau fogging, 2 lukai batang tanaman hingga kambium lalu kuaskan pupuknya. 6. Perkebunan misal cengkeh, coklat cacao, kopi, teh, dll dosis 4 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap 15 hari di bulan pertama, tiap 30 hari pada bulan selanjutnya cara semprot dikabutkan mist spray atau fogging 7. Khusus untuk kelapa dan kelapa sawit dosis 6 ml/cc, campur 1 lt air, lalu aduk/ kocok frekuensi tiap bulan cara 1 semprot dikabutkan mist spray atau fogging, 2kocorkan/ siram pada tanah sekeliling tanaman. Penggunaan pestisida yang tepat akan memberikan hasil terkendalinya serangan hama dan penyakit sebagaimana diharapkan. Namun jika kita tidak bijak dalam penggunaannya bisa mengakibatkan pestisida tidak efektif, bahkan bisa membuat tanaman jadi keracunan. Belum lagi dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan pengguna maupun konsumen akhir. Pestisida ibarat dua sisi mata pisau, di satu sisi sangat membantu dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman, di sisi lain bisa saja menimbulkan dampak negatif pada tanaman bahkan mempengaruhi kesehatan penggunanya. Salah satu yang telah menjadi kebiasaan umum rekan-rekan petani adalah mencampur mixing beberapa jenis pestisida sekaligus dalam sekali aplikasi. Tujuannya tentu adalah penghematan tenaga dan waktu. Karena di lapangan seringkali tanaman mengalami beberapa ancaman sekaligus, seperti serangan beberapa jenis hama serangga dan serangan fungi atau bakteri patogen. Tidak terbayang betapa repotnya andaikata kita harus melakukan penyemprotan secara berganti-ganti antara dua atau lebih insektisida disusul fungisida ataupun bakterisida. Belum lagi pupuk daun yang tentu saja sangat penting untuk menjaga dan memulihkan kondisi tanaman. Satu-satunya solusi dalam kondisi seperti ini adalah melakukan mixing atau kombinasi. Kombinasi pestisida yang tepat tentu akan memberikan efikasi yang sinergis dan efisiensi yang cukup nyata. Sedangkan kombinasi yang tidak tepat akan menimbulkan inkompatibilitas antara pestisida satu dengan lain yang bersifat antagonis atau saling melemahkan serta pemborosan biaya. “Kompatibilitas pestisida adalah kesesuaian antara 2 atau lebih pestisida yang dicampurkan. Inkompatibilitas pestisida adalah ketidaksesuaian antara 2 atau lebih pestisida jika dicampurkan jadi satu sehingga menyebabkan perubahan fisik, susunan kimia maupun efikasi pestisida tersebut. Inkompatibilitas fisik misalnya jika pestisida yang dicampurkan membentuk gel, mengendap, atau menggumpal. Sedangkan inkompatibilitas kimia adalah terjadinya perubahan susunan molekul kimia karena reaksi antar pestisida menjadi senyawa baru yang bisa jadi bukan berfungsi sebgai pestisida lagi”. Berikut adalah panduan mencampur pestisida yang bisa kita pegang di dalam mengaplikasikan pestisida secara efisien dan memberikan efektifitas yang prima. Pedoman Awal Kenali dengan baik organisme apa saja yang mengancam tanaman. Jika tanaman kita masih baru dan tampak belum ada serangan organisme pengganggu tanaman OPT, amati tanaman sejenis di sekitar yang telah terdampak oleh serangan OPT. Yang perlu diingat tujuan mencampur pestisida adalah untuk mengendalikan lebih dari 1 OPT yang berbeda pada pada 1 sasaran bagian tanaman yang sama, dimana diperlukan pestisida yang berbeda pula. Misalnya adanya serangan jamur patogen, kutu daun, dan ulat yang semuanya menyerang bagian daun. Untuk tiap jenis OPT yang menggunakan lebih dari 1 pestisida, sebaiknya diaplikasikan secara berselang-seling, misalnya untuk serangga thrips, antara insektisida kontak dan sistemik sebaiknya diselang-seling bukan dicampurkan jadi satu. Kenali dengan baik tujuan tindakan penggunaan pestisida berdasarkan fase serangan, apakah untuk tindakan preventif pencegahan dimana OPT belum menyerang secara masif, tujuannya untuk melindungi tanaman, ataukah sebagai tindakan kuratif yang bertujuan menghentikan serangan atau mengurangi populasi OPT secara drastis. Tentukan bahan aktif pestisida sesuai kekhususan terhadap target OPT, hindari membeli lebih dari satu merek pestisida yang berbahan aktif sama, misalnya abamectin merek A dengan abamectin merek B. Kenali mode of action cara kerja pestisida. Hindari membeli lebih dari satu jenis pestisida dengan mode of action yang sama. Juga hindari menggunakan 2 atau lebih pestisida yang segolongan misalnya golongan piretroid berbahan aktif A dengan piretroid berbahan aktif B. Untuk mengetahui cara kerja biasanya tercantum pada label pestisida, namun untuk mengenali golongan dan mode of action yang lebih lengkap bisa Anda lihat pada poster IRAC di halaman download. “Aplikasi pestisida bisa diibaratkan seperti menerapkan seni beladiri. Ketika berhadapan dengan lawan jago tinju yang sudah tahan pukulan dan tendangan serta dapat menangkis dengan baik kita akan sulit mengalahkan dengan teknik karate, silat atau tinju. Sebaiknya dilawan dengan kombinasi teknik gulat, judo atau jiu jitsu”. Mencampur Beberapa Pestisida Sekaligus Dalam Sekali Aplikasi Jangan lakukan mixing pestisida dalam konsentrasi pekatan langsung dari kemasan. Sebaiknya pestisida dicampurkan ke dalam ember berisi air dan diaduk rata terlebih dulu baru kemudian diencerkan lagi dalam tangki semprot. Untuk menghindari inkompatibilitas jangan mencampurkan 2 atau lebih pestisida yang berbentuk fisik sama atau yang berbentuk formulasi sama misalnya larut air dengan larut air. Lebih mudahnya lihat tabel di bawah. PESTISIDA APESTISIDA BKETERANGANLarut air AS, SL, SP, SC, WSC, SGLarut air AS, SL, SP, SC, WSC, SGJangan dicampurLarut air AS, SL, SP, SC, WSC, SGTidak larut air / suspensi WP, F, WDG/DFBoleh dicampurLarut air AS, SL, SP, SC, WSC, SGEmulsi EC, E, EWBoleh dicampurTidak larut air / suspensi WP, F, WDG/DFTidak larut air / suspensi WP, F, WDG/DFBoleh dicampurTidak larut air / suspensi WP, F, WDG/DFEmulsi EC, E, EWBoleh dicampurEmulsi EC, E, EWEmulsi EC, E, EWJangan dicampur Sebagai contoh, jika kita ingin mengaplikasikan 3 pestisida sekaligus yaitu insektisida untuk kutu daun, insektisida untuk ulat, dan fungisida. Untuk kutu daun kita pakai insektisida berbahan aktif abamektin gol. avermektin yang berbentuk formula EC, untuk hama ulat menggunakan insektisida asefat organofosfat berformula SP yang larut air, dan fungisidanya menggunakan propineb dithiokarbamat berformula WP. Pengendalian hama dan penyakit memang sebaiknya disertai dengan upaya pemulihan kondisi tanaman agar hasil panen tetap optimal. Oleh karenanya disarankan mencampur pestisida dengan pupuk daun. Pilihlah pupuk daun yang mempunyai pH larutan netral atau mendekati. Terutama yang mengandung unsur-unsur mikro dalam bentuk chellate, yaitu MICRONSEL. Pupuk daun dengan pH netral dan ber-chellate bisa dicampur dengan pestisida, namun untuk pestisida yang larut air AS, SL, SP, SC, WSC sebaiknya lakukan test kompatibilitas terlebih dulu karena ada beberapa yang tidak kompatibel. Pestisida alkali tembaga oksida dan tembaga hidroksida, sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau dicampurkan dengan pupuk kalsium karbonat yang tidak larut air. Sifat alkali berpotensi merubah struktur kimia formula berbasis minyak EC, EW, E dan formula larut air AS, SL, SP, SC, WSC. Sedangkan untuk formula tidak larut air suspensi ada kemingkinan bereaksi dengan formula yang mengandung sulfur thiol, thiokarbamat. Tembaga oksida / hidroksida pada larutan yang asam akan melarutkan sebagian tembaga dan jika berlebihan bisa saja meracuni sel tanaman. Kombinasi atau mixing pestisida tidak berarti boleh mengurangi dosis masing-masing dengan anggapan agar tanaman tidak keracunan. Apabila campuran pestisida tepat, variannya tidak terlalu banyak maka penggunaan sesuai dosis anjuran tidak akan menyebabkan tanaman keracunan. Untuk menghindari resistensi OPT, disarankan menggunakan 2 – 3 pestisida dengan bahan aktif dan mode of action yang berbeda untuk tiap jenis OPT dan aplikasinya diselang-seling, bukan dicampurkan jadi satu. Misalnya saat ini kita aplikasi insektisida sistemik digabung dengan fugisida kontak, aplikasi berikutnya ganti insektisidanya yang kontak sedangkan fungisidanya sistemik. Pestisida yang sudah dicampurkan dan diencerkan air harus digunakan sampai habis, tidak bisa disimpan untuk digunakan lain hari karena dalam beberapa jam bahan aktif akan terdegradasi dan berkurang daya kerjanya. Urutan Mencampur Pestisida Ada banyak metode urutan yang disarankan dalam mencampur beberapa pestisida dalam 1 kali aplikasi. Ada yang dimulai dari pestisida larut air, ada yang dimulai dari formula EC dan sebagianya. Dari bermacam metode urutan yang paling sering dipakai dan dianjurkan adalah metode WALES yang merupakan singkatan dari WP, Agitaion aduk, Liquid, EC, Surfactant termasuk adjuvan. Lebih detailnya sebagai berikut W – pestisida berformula WP atau dispersi sejenisnya F / WDG / DF A – agitation aduk-aduk rata L – salah satu dari pestisida berformula liquid soluble larutan diantaranya AS / SL / SP / SC / WSC / SG, aduk. E – salah satu dari pestisida berformula EC / E / EW, aduk S – surfaktan atau adjuvan. Pupuk daun bisa dicampurkan sebelum surfaktan/adjuvan maupun setelahnya. Tetapi jika dalam campuran tersebut terdapat pestisida larut air AS / SL / SP / SC / WSC / SG sebaiknya lakukan uji kompatibilitas terlebih dahulu dengan cara mencampurkan antara keduanya masing-masing 2 – 5 ml pada 5 – 10 ml air. Apabila tidak terjadi perubahan fisik berarti keduanya kompatible. Kesimpulan Mencampur pestisida bisa dikatakan sebagai seni karena diperlukan kreatifitas rekan-rekan petani dalam memilih varian merek, bahan aktif, dan bentuk formula sehingga menghasilkan efikasi yang terbaik. Meski demikian ada teknik dan rambu-rambu yang harus diperhatikan. Mungkin diawal kita akan bingung dengan pedoman ini, tetapi jika artikel ini dipahami dan mulai dibiasakan akan jadi mudah nantinya. Alangkah lebih baik lagi jika Anda mulai membiasakan diri membuat semacam tabel jadwal aplikasi pestisida untuk memudahkan. Referensi Artikel Bumikita Pandu farm kali ini membahas cara mencampur pupuk daun yang baik dan benar. Video cara mencampur pupuk daun ini pandu farm buat untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang cara mencampur pestisida dengan pupuk daun. Lalu bolehkah pupuk daun dicampur pestisida ?bagaimana cara mencampur insektisida yang baik dan benar ? bolehkah kalsium dicampur insektisida? bolehkah kalsium dicampur fungisida? bolehkah pupuk daun dicampur dengan insektisida? Itulah contoh contoh pertanyaan tentang cara penggunaan pestisida yang sering ditanyakan kepada pandu farm. Oke tujuan dari mencampur pupuk daun dengan pestida baik insektida maupun fungisida adalah untuk menghemar tenaga sehingga biaya tenaga lebih efisien dan tentunya tindakan pengendalian hama penyakit bisa lebih efektif. Dengan mengetahui cara mencampur pupuk daun yang baik dan benar antar pupuk daun dengan pestida maka petani menjadi tidak asal asalan mencampur pupuk daun dengan insektisida, tidak asal asalan mencampur pupuk daun dengan fungisida. Semoga video cara mencampur pupuk daun yang baik dan benar dari pandu farm ini bermanfaat. ============ Ikuti/Follow juga halaman web atau blog Pandu Farm di alamat 🌏 Yuk Gabung dengan KOMUNITAS PANDU FARM disini ================================= 📌Video Terbaru 📌Video Paling Populer 🧾Playlist selengkapnya =================================================== 🧾Playlist Pestisida Pertanian 🧾Playlist Pengendalian Gulma Pada Tanaman Padi 🧾Playlist Hama Tanaman 🧾Playlist Penyakit Tanaman Padi 🧾Playlist Pembenihan Padi 🧾Playlist BENIH PADI UNGGUL TERBARU 🧾Playlist Unsur Hara Bagi Tanaman ==Berikut ini Playlist CARA MERAWAT PADI === 🧾 Playlist Cara merawat padi MT2 ==================== 🧾Playlist SEPUTAR PERTANIAN Published by Pandu Farm Published at 11 months ago Category

bolehkah pupuk hantu dicampur pestisida